Dalam dekapan ukhwah, kita mengambil cinta dari langit lalu menebarkannya di bumi. Sungguh di syurga, menara-menara cahaya menjulang untuk hati yang saling mencintai.....
Kaki
ku akan selangkah kebelakang apabila ada suara berbicara tentang UKHWAH..
Lemahnya
aku dalam berukhwah..
[bongkok udang tanpa kata-kata]
[bongkok udang tanpa kata-kata]
U-K-H-W-AH [tahu mengeja tapi bagaimana menghayati?]
Mungkin aku selalu menyakiti
teman-temanku tanpa kusedari.. mungkin juga dalam aku sedari..
Khilafku ! Khilafku! Khilfafku!
[menggengam buku lima menghentak dada]
Bermain-main di ingatanku
apa yang sudahku telaahkan:
“Engkau!” sabda Rasulullah dengan telunjuk yang mengarah
ke wajah Abu Dzar Al-Ghiffari, “Sungguh di dalam dirimu masih terdapat
jahiliah!”
CERITANYA BEGINI:
Abu Dzar memohon Bilal Ibn Rabah untuk
memijak kepalanya..
“Injaklah wajahku.Demi Allah aku
berharap dengannya Allah akan mengampuniku dan menghapus sifat Jahiliah dari
jiwaku,”
Abu Dzar berkata-kata
Abu Dzar berkata-kata
Tapi Bilal dengan rasa bersalah enggan
melaksanakannya ..
Abu Dzar kesal kepada Bilal kerna
merasakan Bilal tidak menunaikan amanah yang diberikannya dengan baik.. Abu
Dzar kecewa dan malangnya Abu Dzar tidak dapat menahan lisannya dari berbicara:
“Hai anak Budak Hitam!”
Herdikan itupun didengari oleh Rasulullah
s.a.w…
Credit to: Dalam Dekapan Ukhwah -
Salim.A.Fillah
Bagaimana pula aku?
Aku? masih mencari bagaimana nak membina
ukhwah…….
Sungguh didalam diriku masih menebal
Jahiliah walaupun aku menjaga hijabku, auratku, ikhtilatku dan ibadahku! [menurun wajah ke bumi malu hampa]
Aku dihujani kehinaan kerna ukhwahku
busuk dan hanyir!
“Mereka diliputi kehinaan di mana sahaja mereka
berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali hubungan dengan Allah dan
tali hubungan dengan manusia” (Al-Imran:112)
dedicated to myself